Adalah Bang Haji Rhoma Irama itu pada jaman keemasannya menyerupai Elvis Presley, tenarnya minta ampun. Saya ingat pas masih eS De, nonton filemnya Bang Haji Rhoma Irama sungguh berasa berkelas. Saya lupa alur ceriteranya, atau nilai moral yang ingin disampaikan sang sutradara. Adalah satu-satunya yang Saya ingat dari filem-filemnya Bang Haji Rhoma Irama yaitu seorang pemuda yang ribut sama bapaknya, lalu diusirlah dia, kesana-kemari memanggul gitar, genjrang-genjreng nggak jelas sambil menahan rindu pada kekasih hatinya, lalu ‘bak-bik-buk‘ berkelahi sok macho melawan beberapa pengecut bercelana cutbray sekaligus dalam satu waktu. Dan lagi, pas Saya nonton filem itu kesan yang Saya tangkap adalah filem yang gambarnya kadang kotor saking tuanya, muncul efek bergaris. Mirip dengan filem rekaman di jaman perang kemerdekaan. TERLALU!!
Selain menyanyikan lagu dengan suaranya yang syahdu mendayu-dayu, diiringi permainan gitar dari grup beberapa gitaris sekaligus, rambut keriting Bang Haji Rhoma Irama juga jadi simbol tersendiri. Sama tenar meski beda jalur terkait dengan rambut keriting, ialah God Bless dengan Ahmad Albar-nya, berteriak dengan jakun naik-turun menyanyikan lagu berjudul ‘Menjilat Matahari‘, atau berduet dengan Ucok Harahap (berjuluk Duo Kribo) menyanyikan lagu ‘Neraka Jahanam‘. Sepertinya jaman itu rambut kribo lagi tenar… 😛
Berikut adalah beberapa lagu-nya Bang Haji Rhoma Irama yang hilir-mudik dalam playlist musik Saya;
Wahai Pesona 3:43
Dengerin lagu ini langsung mengingatkan Saya akan filem-filem India alias Bollywood. Sambil bayangin Sakhrukh Khan atau Salman Khan yang berbodi macho menari gedal-gedol sambil bernyanyi, diiringi aksi Aishwara Ray atau Katrina Kaif joged geyang-geyong pamer puser dan perut yang aduhay, sambil melantunkan suara kecil dan nyaring mereka.
Jah, begitu dahsyat duet maut Bang Haji Rhoma Irama dengan LATAMANGESKAR, sampai rasanya bulu kuduk Saya juga ikutan bergoyang…
Judi 5:04
“Uang judi najis tiada berkah”, begitulah penggalan lirik lagu yang satu ini. Lagu satu ini juga diiringi dengan permainan gitar yang menarik, yang membuat siapapun pendengarnya pengin mengangkat gitar seiring dengan teriakan “Judi!”. Ah, Bang Haji… Efek lirik lagu ternyata belumlah cukup jitu, lantaran ~ siapa tahu ~ lagu ini juga didengarkan di arena judi togel…
Terajana 3:11
Intronya benar-benar asik minta ampun! Khas Bang Haji Rhoma Irama banget. Stimulus goyang lutut yang dahsyat, sangat manjur buat menyemangati jikalau semangat Kita kendor tatkala mengayuh becak. Terajanaaa, Terajanaaa… ini lagunya… dari India…
Syahdu 6:33
Kembali ke genre lagu sendu mendayu-dayu, lagu ini adalah salah satu lagu favorit Saya, yang entah muncul di filem Bang Haji yang mana Saya enggak tau. Dan apa yang diungkapkan oleh Bang Haji dalam lirik lagunya adalah benar apa adanya, apabila anda sedang dirundung asmara, maka satu hari tiada jumpa, hati terasa rindu sendu…
Begadang 3:15
Nasihat lagi-lagi mengisi lirik lagu Bang Haji Rhoma Irama. Bahwasanya terlalu banyak begadang bikin muka pucat karena darah berkurang, dan sering kena angin malam bikin segala jenis penyakit jadi mudah datang. Duhai Bang Haji Rhoma Irama, semoga lirik lagu ini tidak menyinggung perasaan security atau penjaga warnet yang kejatuhan jatah shift malam…
Bujangan 4:13
Kata Bang Rhoma, bujangan hanya punya teman berupa bantal dan guling sahaja, dan gejala bujang akut adalah mata melotot fikiran melayang. Duhai, Bang Haji Rhoma. Buat Saya, itu lebih mirip gejala kejang otot ketimbang indikasi bujangan… 😆
Stress 4:59
Bang Haji Rhoma Irama menggambarkan kondisi pada saat itu dengan penggalan liriknya; “BANYAK ORANG YANG STRESS!”. Tentu saja, itu dulu… sebab, kalau lagu beliaunya rilis sekarang, penggalan liriknya bakal berubah menjadi “BANYAK BANGET ORANG YANG STRESS!”.
Begitulah, lagu-lagunya Bang Haji Rhoma Irama belakangan mengisi ruang dengar Saya, yang sedang berlabuh pada irama dangdut setelah kecapekan lantaran sekian lama teriak-teriak ikutan Serj Tankian (System of A Down), Chester Bennington (LINKIN PARK), Gerrard Way (My Chemical Romance) atau malah Hiroshi Kyono (Wagdug Futuristic Unity) nyanyi…
God bless Bang Haji Rhoma Irama, and God bless those who like to listening to his songs…
35 Comments so far
Leave a comment
terlepas dari kehidupan dan tindak-tanduknya yang cenderung kontroversial dan tak terduga, musti saya akui, bahwa sosok Rhoma Irama telah mengangkat genre musik dangdut ke tempat terhormat. belakangan saya kerap berfikir, bahwasanya musik dangdut mengalami degradasi ~ meski itu cuman sekadar pemikiran dan asumsi pribadi ~ toh, sebelum menarik kesimpulan seperti ini saya hanya menggunakan premis-premis yang subjektif.
Comment by Infinite Justice 14 March 2009 @ 10:16 amdegradasi itu menurut saya disebabkan oleh maraknya variasi goyangan-goyangan berlebihan, yang malah menomer duakan esensi musik dangdut it sendiri. simaklah bagaimana seorang Iis Dahlia, Cici Faramida bisa menyajikan musik dangdut yang berkelas tanpa goyangan berlebihan, dan bagaimana Iyeth Bustami menjadikan lagu Zapin dut terdengar begitu indah… tanpa goyang erotis. Kalau mau menilik lebih jauh ke belakang, saya masih beranggapan bahwa Manis Manja Group cukup mampu menyihir saya dengan alunan lagu Aduh Buyung’-nya…
wuaduhh…bener2 terlalu Rhoma nih… 🙂
Comment by kucingkeren 14 March 2009 @ 12:00 pmhwhehhehhe… terlalu..
Comment by dikanewbie 14 March 2009 @ 1:23 pmhe3x…
Comment by annosmile 14 March 2009 @ 3:14 pmpenggemar bang rhoma ya
hahaha… ho oh kang 🙂 kayaknya
Comment by Mr Isanputra` 14 March 2009 @ 4:30 pmhohoho…
saya sih lebih seneng sama anaknya, si ridho rhoma…
lagu ‘menunggu’-nya jadi aseeekkk…
*goyang mang…*
Comment by yoan 14 March 2009 @ 6:11 pmwakkaakakak..postingnya lucu
Comment by tito 14 March 2009 @ 7:12 pmgihihi..
Comment by phiy 14 March 2009 @ 8:37 pmaku cuma tau yang begadang sama terajana
damn! dogter titit mulai menguarkan aroma feromon yg dia biarkan liar berkelana, menyapa nostril pra brondong yg dia kira perjaka. bah!!! sudah kuduga cewek yg kamu bawa malam itu sesungguhnya cuma kamuflase!!!
gada hubungannya ama postingan yak? gabole?
Comment by The Bitch 15 March 2009 @ 4:51 am*mempersiapkan cat o’nine tail*
Kalau menurut saya sih memang sebaiknya bang Roma ini berada dalam domain musik aja, karena sepertinya ia faham dan mencintai betul apa yang dikerjakannya di dunia musik, tapi jangan coba2 ikut2an berkecimpung di bidang politik deh, manuver2 politiknya tidak bakal seindah lagu2nya, bahkan bisa jadi justru nanti manuver2 politiknya jadi bahan tertawaan orang….
Comment by Yari NK 15 March 2009 @ 5:33 amwalah aku lom knal ma oma irama neh…
Comment by mrpall 15 March 2009 @ 6:41 am@ kucingkeren & newbiedika : terlalu!
@ annosmile : saya menyukai lagunya, dan sepak terjang Bang Haji yang sukses mempopulerkan musik dangdut dengan cara yang terhormat. toh, selera bermusik saya itu bervariasi, mulai dari lagu daerah hingga lagu pop-modern, mulai dari lagu religi hingga lagu rock-metal, dari yang Indo, british hingga jepang… yang penting masuk dalam selera kuping saya…
@ Mr Isanputra : hooh apanya? anda sepakat sama putusan pembela atau penuntut?! yang jelas dong
@ yoan : its not a simple like father like son, mbak… buat saya, kehaibatan Bang Haji tidak akan bisa ditandingi oleh anaknya sekalipun 😆
@ tito : untuk ukuran seorang dokter, diagnosa anda terlalu singkat, pendek dan tidak jelas… 😉
@ The Bitch : ini mah komen nggak nyambung. btw, thanks resepnya yang kemaren, mbak. sudah terbukti manjur, meski pahit rasanya, tapi saya sudah ‘sembuh’.
@ Yari NK : setuju pak. seseorang kadang lebih dihargai ketika dia menekuni satu bidang yang memang merupakan lingkup keahliannya. akan tetapi, orang indonesia itu kebanyakan latah dan hobi merantau dan merambah, makanya tidak heran bagaimana banyaknya artis-artis mengajukan diri sebagai calon legislatif, meski dilihat dari sisi kemampuan mereka itu impoten. yah, memang ada sih yang capable dan memiliki kompetensi untuk menjadi wakil rakyat, akan tetapi yang tidak punya kemampuan namun masih saja memaksakan diri itu namanya tidak tahu diri.
saya pribadi tetap mendukung aksi dan sepak-terjang Bang Haji di kancah musik Indonesia, karena memang beliau saya nilai capable dalam bidang musik ini
@ mrpall : lah, anda itu tinggal di negara mana sih, mosok nggak kenal sama Bang Oma?!
Comment by Infinite Justice 15 March 2009 @ 10:00 amwah…fans berat Bang Roma Kesatria Bergitar nih…
Comment by casual cutie 15 March 2009 @ 12:42 pmsalam
Comment by nenyok 15 March 2009 @ 10:52 pmWell postingan keren, gw juga suka dangdut secara bang haji emang suaranya yahud dong dan gayanya itu lho pas ngomong “alhamdulillah” di filmnya hihihi…lucu ekalih tapi Joe satch tetep di hati 🙂
apa kabar?
Comment by shalimow.com 16 March 2009 @ 6:53 amthanks ya kunjunganya
hidup maestro musik indonesia
wah kayaknya kamu nih pecinta rhoma yah….
Comment by iwan 16 March 2009 @ 3:26 pmsembuh? secepet itu? kerennnn….
Comment by The Bitch 16 March 2009 @ 5:02 pmwahahahahahaha…gokilll !!! bang roma emang sosok yang TOP BGT menurutku. hmmm…lagu-lagunya memang sarat moral, meskipun beraliran dangdut. lagu-lagu jaman dulu emang beda, lebih abadi. nggak kayak lagu-lagu sekarang, yang cinta melulu, dan bertahan atau populer cuma beberapa saat saja. hmm..btw, lagunya bang rhoma yang begadang nyindir saya banget nih…hahahaahah….siang jadi malam, malam jadi siang…^^
Comment by Prasetya Yudha 16 March 2009 @ 11:57 pmJrengg.. Jrengg..!!
Comment by siwi 17 March 2009 @ 12:57 pmTher.. Lha.. Lhu..!!
Hihi..
baru tau ternyata ada penggemarnya Bang Haji disini..
Ampun, Bang.. Saya janji ga ngebor lagi heheheh.. 😀
@ casual cutie : saya murni suka sama beberapa lagu beiau sih, jadi dibilang fans berat kayaqnya enggak deh…
@ nenyok : joe satch? and who the hell is he? 😆
@ shalimow : hidupp… *tone rendah n nggak bersemangat*
@ iwan : saya suka beberapa lagunya, that’s all…
@ The Bitch : yahh… nggak seraus persen langsung sembuh sih. tapi koq aku ngerasa ‘pahit’nya itu yang efektif. toh, bekas lukanya tetep ada. dan rasanya koq gimanaaa gitu, kalo orang yang nyakitin kita tetep ceria tapi kita down terus-terusan. kan rugi dua kali lipat tuh…
@ Prasetya Yudha : jah… itu sih masih mending. soalnya belakangan ‘malam’ saya itu cuman bentar banget… dan ngomong2, saya sepakat juga soal lagu jaman dulu itu berasa legendaris. mungkin karena kita punya kenangan kali ya? soalnya lagu2 sekarang memang banyak yang bagus, tapi jarak antara ‘pasang’ dan ‘surut’nya terlalu pendek, jadinya orang gampang lupa…
@ siwi : hwakaka… kalo jeng siwi yang ngebor abang bolehin koq
Comment by Infinite Justice 17 March 2009 @ 6:45 pmsuara anaknya rhoma keren juga lo
Comment by zoel 18 March 2009 @ 7:03 ampasti lg sibuk dengerin lagu Bang ROma sambil jogetan nih…
Comment by casual cutie 18 March 2009 @ 11:31 amHebat memang bang haji Rhoma Irama
Comment by Edi Psw 19 March 2009 @ 9:37 am@ zoel : ah, masa’ sih? tapi menurut saya sehaibat apapun Ridho Roma, dia tetap tidak akan bisa menumbangkan kefenomenalan Bang Haji…
@ casual cutie : hwe he he… yang berjoget cuma dua ibu jari saya saja 😕
@ Edi Psw : yah, begitulah beliaunya…
Comment by Infinite Justice 22 March 2009 @ 9:45 amAduh, sejujurnya saya ga tertarik ama dangdut, apalagi rhoma irama… >.<
Begitu tahu anaknya juga nyanyi… ck ck ck… langsung merengut saya… *merengut seperti makan permen asem*
Comment by Asop 28 March 2009 @ 1:58 pmyup setuju 🙂
Comment by Arm 29 March 2009 @ 8:50 ammeskipun saya sama sekali bukan penggemar dangdut, dan sama sekali bukan fans bang Rhoma
@ Asop : saya masih suka dengan dangdut, asalkan bukan dangdut erotis dan kalau musti berfikiran objektif, saya murni menghargai Rhoma Irama atas upayanya yang telah mengangkat genre musik dangdut ke posisi terhormat
@ Arm : setuju, meski saya adalah salah satu penyuka beberapa lagunya Bang Rhoma, bisa dibilang saya bukan fans beratnya. saya respek dengan perjuangan beliau terkait dengan kesuksesan musik dangdut menjadi musik terhormat di eranya Bang Haji…
Comment by Infinite Justice 29 March 2009 @ 1:16 pmSepertinya saya akan suka berkunjung kesini,,
Comment by shofiyah 4 April 2009 @ 8:12 amSEMANGAT teman…
@ shofiyah : ah-ha… thanks
Comment by Infinite Justice 4 April 2009 @ 10:14 amBegadang ma terajana paling yahuuud tuh, hehe
Comment by deeedeee 6 April 2009 @ 2:50 pmkok Miras-nya ga masuk playlist? 😆
@ deeedeee : Mirasnya nggak masuk playlist, soalnya saya nggak begitu suka. yang paling saya suka ya itu tadi; Wahai Pesona… jauh melebihi kesukaan saya akan Sharmila-nya Ashraff…
Comment by Infinite Justice 6 April 2009 @ 9:36 pmeeeeeeh..skarang udah musim anaknya lagi.. 😀
Comment by dhilacious 6 April 2009 @ 11:05 pm@ dhilacious : yah, seperti saya bilang sebelumnya, anaknya tidak akan bisa menyamai bapaknya. its not like father like son.
Comment by Infinite Justice 6 April 2009 @ 11:19 pmsaya suka karya rhoma irama dan soneta. Bagi penggemar soneta, coba ikut gabung ke situs Test Klik aja
Comment by yuzef 21 April 2009 @ 2:16 pmdunia musik menurut saya di kuasai rhoma ,,walau prpfesinya dangdut tapi bisa main band ,,gambus ,,rok juga ,,,asal jangan rok mini ,,haaa salud sama bang rhoma pokoknya
Comment by heri kadaryono 25 January 2014 @ 4:23 pm