Death for Crime, Hail Justice!


Doa Berpuisi…
8 May 2009, 12:35 am
Filed under: Personal Case

sketsa

Ingin kucongkel rembulan, dan kusandingkan dengan matahari
Ingin kugoyang langit malam, biar bintang berjatuhan laksana daun berguguran

Ingin kusatukan air dengan api, tanpa ada yang mendidih ataupun padam
Ingin kuciptakan lengkung sempurna pelangi tanpa harus menunggu redanya hujan

Ingin kujanjikan padamu jutaan hal-hal mustahil yang akan kulakukan demi agar dirimu mau mendampingiku, menyaksikan berbagai keajaiban dalam kehidupan yang hanya bisa kau alami bilamana kau bersamaku

Ingin kuhabiskan senyumku untukmu, ingin pula kuhabiskan cintaku untukmu…
Ingin kuhabiskan jatah hidupku bersamamu, dan ingin pula kusempurnakan nilai ibadahku yang hanya separuh bersamamu…

Ingin aku menggenggam hatimu, kan kutuliskan namaku bukan dengan pena, tapi dengan cinta
Ingin aku menyelami samudera hatimu, biar makin kumengerti isi perasaanmu yang paling dalam

Ingin kuperjuangkan semuanya, dan ingin pula kupersembahkan hasilnya hanya untukmu.
Maka tidakkah engkau sudi melihatku barang sejenak untuk ribuan hal-hal yang tlah dan akan kulakukan atas namamu?

Karena jangankan kau minta kudirikan seribu candi, biduk pun akan kusepak ~ menjadi gunung… tidak kunamai Tangkuban Perahu, tapi kunamai dengan namamu!

Lalu kesempurnaan macam apakah yang kau damba begitu lama? Karena kesempurnaan sejati datang manakala insan bisa mencintai dan menerima cacat pasangannya ketimbang memuja kesempurnaan ragawi yang fana…

Dan tidakkah engkau mengerti, bahwa lelaki baru sempurna manakala menemukan wanita yang bakal menjadi pendampingnya?

Teruntuk semua perempuan yang pernah menolak cintaku, perempuan yang pernah aku tolak cintanya, dan perempuan yang akan menjadi pecahan tulang rusukku; penopang kala jalanku mulai timpang, pendukung kala langkahku mulai limbung…

Tuhan tidak menciptakan manusia dalam keadaan sempurna…
Tuhan memberikan kekurangan dan kelebihan, lalu menyatukannya dengan pasangannya agar saling melengkapi kekurangan itu untuk bisa jadi sempurna…

Maka lewat tulisan ini, aku ingin menyampaikan mimpiku yang paling tinggi;
Bahwa dalam penggalan malam yang ketiga ~ diantara akan dipadamkannya rona rembulan dan akan dinyalakannya sinar matahari,
Terselip bayang dirimu diantara do’aku… untukku, untukmu, dan untuk bapak-ibuku…
Karena itu… sebutkanlah namamu, wahai calon istriku…

__________________________
Footer :

Sudah tengah malam, masih belum bisa memejamkan mata, dan akhirnya malah mencoba merangkai dan menjejerkan kata-kata di atas (yang Saya anggap sebagai puisi), diringi lagu Wahdana.

Saya belakangan lagi demen dengerin lagu Wahdana, maka dalam playlist Saya hanya berisi lagu Wahdana yang dinyanyikan oleh Wafiq Azizah; yaitu Wahdana yang dimuat sebagai lagu ke-11 di album Hamawi Ya Mis Mis, dan lagu yang sama yang dimuat dalam album Ana Batba, serta lagu Wahdana hasil kolaborasi Wafiq Azizah dengan Jefri Al Buchori yang dimuat sebagai lagu kedua di album Shalawat (re-package)-nya Jefri Al Buchori rilisan tahun 2007. Oh, iya. Jujur Saya lebih suka Wahdana versi album Hamawi Ya Mis Mis, jauh lebih bagus daripada Wahdana versi Ana Batba yang diselipi lirik berbahasa indo. Dan ketiga biji lagu ini Saya putar terus menerus tiada henti, hingga nantinya Saya akan menemukan lagu lain yang juga akan Saya putar terus-menerus dan berulang-ulang. Oh, yah… kenapa Wafiq Azizah…? Haduh, Saya tidak sadar sudah menjadi penggemarnya Wafiq Azizah…! :mrgreen:

Ngomong-ngomong soal ilustrasinya, itu tidak merujuk ke wajah seseorang koq. Saya hanya iseng mencoba menggambar, dan kebetulan wajah itulah yang muncul dari goresan pensil mekanik Saya, yang sempat membuat Saya berasa mengalami deja-vu; merasa pernah melihat wajah tersebut! 😉


101 Comments so far
Leave a comment

Tentu saja kamu merasa pernah melihat wajah itu, karena wajah itulah yang ada dalam mimpimu…

Aku bisa menyebutkan satu nama …
bukan si ini atau si itu, bukan istri, wanita hebat, atau perempuan yang beruntung ..

tapi nama yang aku tak tahu apa maknanya, tapi sering kudengar dilantunkan oleh orang yang bahagia sebenar-benarnya bahagia …

Aku sering mendengar mereka berkata …
“kekasih”

Comment by Muzda

@ Muzda :

Tentu saja kamu merasa pernah melihat wajah itu, karena wajah itulah yang ada dalam mimpimu…

wah? masuk akal jeng… saya malah belum memikirkannya sampai situ… padahal saya sempat berfikit apa ada teman saya yang seperti itu ya? in fact, tidak ada yang seperti itu. jadi sepertinya benar, jeng, itu muncul dari hasil imajinasi saya sendiri… :mrgreen:

tapi nama yang aku tak tahu apa maknanya, tapi sering kudengar dilantunkan oleh orang yang bahagia sebenar-benarnya bahagia …

Aku sering mendengar mereka berkata …
“kekasih”

uhm… yah, saya malah sempat ingat dengan istilah Haura… si Hamba Allah… 😉

ah, makasih jeng, sudah menemani saya chatting hingga lewat tengah malam ini…

Comment by Infinite Justice

emmmh… soal sketsanya beneran murni hasil goresan pensil saja koq, saya juga tidak sedang membayangkan wajah seseorang yang pernah singgah dan terikat di ekor mata saya… mungkin benar kata jeng Muzda, saya-lah yang menciptakan karakterisasi seperti itu lewat alam fikir dan imajinasi, sehingga saya merasa pernah melihatnya. kinerja otak dan daya khayal kadang memang luar biasa…

Comment by Infinite Justice

hatimu sedang berbunga-bunga ya
gag bisa tidur bikin artikel ini
salut..
semoga harapanmu segera terwujud
amiiinnn

Comment by annosmile

@ annosmile : ha ha… Hati saya tidak sedang berbunga-bunga koq. Kering ide ~ otak mampet, dan merasa bahwa apa yang saya tuliskan ini sekadar asal-asalan saja. Tapi soal tidak bisa tidur itu benar adanya, sepertinya saya mulai beralih menjadi nokturnal, atau malah mengidap insomnia akut stadium lanjut. Ah, yah. Thanks for the prayer

Comment by Infinite Justice

he he he

*ikut nyengir…,

ini kah puisi yang bikin sarjana bahas S3 geleng2 kepala???

wahhhh….

Comment by he he he

sepertinya bukan. saya cuman asal-asalan saja menulis postingan ini. otak lagi mampet, nggak bisa nulis postingan. dan akhirnya malah nulis postingan nggak guna seperti ini… oh, yah… gambarnya sudah saya bikin duluan, jadi aslinya tidak berhubungan langsung sama niatan saya menulis puisi tanpa aturan ini…

Comment by Infinite Justice

wew…

ini sih bisa bikin cewek klepek-klepek…
asal bukan gombal belaka… :p
tapi walaupun gombal ya tetep aja bisa bikin orang yang dikasi ini tulisan senyam-senyum tigaharitigamalam…
huehehe…

bakat gombal mu semakin terasah rupanya, kakanda…

p.s. gambar mbak-nya maniiisss banget. suer… jadi pengen nyubit pipi si mbak ituh… :mrgreen:

Comment by yoan

ini sih bisa bikin cewek klepek-klepek…
asal bukan gombal belaka… :p

bahkan bagi tukang gombal seperti kanda, doa berpuisi ini berisi pengharapan dan impian, dinda… kanda berharap satu hati yang keras bisa luluh melunak oleh doa kanda yang tulus ini 😉

tapi walaupun gombal ya tetep aja bisa bikin orang yang dikasi ini tulisan senyam-senyum tigaharitigamalam…

maka, sudah tersenyumkah engkau, dinda? bila sudah, maka tetap pertahankan senyam-senyummu ituh hingga dua hari dua malam ke depan…

bakat gombal mu semakin terasah rupanya, kakanda…

efek samping berlatih ngedrum dinda… kanda menjadi autis, melatih tangan kiri memukul menggunakan stick dengan variasi power dan tempo…

gambar mbak-nya maniiisss banget. suer… jadi pengen nyubit pipi si mbak ituh…

emmh… buat saya terlihat sepertinya dinda mengalami ketertarikan terhadap sesama jenis :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

oii… saya normal kok…
jangan jatohin pasaran sayah dong, kakanda…

baru bilang mo nyubit aja dah dipitnah begituh… gimana kalo gw bilang mau nggigit tuh…

payah nih… ntar kalo gak ada yg berani maju karna ngira sayah benerbener ‘suka sesama jenis’ gimanah???

p.s.
adinda nggak cuma senyumsenyum tapi ketawa lebar sampe (hampir) muntah bacanya… :mrgreen:

Comment by yoan

oii… saya normal kok…
jangan jatohin pasaran sayah dong, kakanda…

biarlah dinda kehilangan pangsa pasar, kanda tetap tulus ikhlas menerima dinda apa adanya…

baru bilang mo nyubit aja dah dipitnah begituh… gimana kalo gw bilang mau nggigit tuh…

justru ini lebih realistis, dinda… cemburu buta kadang membuat seseorang terpelintir logikanya… dan kadang melakukan hal-hal abusif…

payah nih… ntar kalo gak ada yg berani maju karna ngira sayah benerbener ’suka sesama jenis’ gimanah???

kanda ikhlas… sungguh ikhlas menerima dinda apapun adanya… :mrgreen:

p.s.
adinda nggak cuma senyumsenyum tapi ketawa lebar sampe (hampir) muntah bacanya…

bagus, dinda… maka pertahankanlah itu untuk sehari semalam lagi…
kanda tidak menyangka reaksinya bakal sebegitu haibat… 😆

Comment by Infinite Justice

ihik…
terima kasih, kakanda…
sudah mau menerima adinda apa adanya…

*muntahguesekarangudahtinggalaersakinggakadalagiyangbisadikeluarin*

Comment by yoan

ihik…
terima kasih, kakanda…
sudah mau menerima adinda apa adanya…

maka terimalah juga kakanda ini apa adanya… 😉

Comment by Infinite Justice

Brader, asline ngunu Yoan agak cemburu paling baca rayuanmu diatas….
Tuh kan dia mau nyubit pipinya mbak’e segala. Tolong dipantau brader nyubitya bukannya gemez tapi esmosi…
(piiiiiis dong Yo :))

Comment by wahyuapriani

Brader, asline ngunu Yoan agak cemburu paling baca rayuanmu diatas….

haits? kalau begitu tolong beritahu dia, bahwasanya ingsun menuliskan ini untuknya 😆

Tuh kan dia mau nyubit pipinya mbak’e segala. Tolong dipantau brader nyubitya bukannya gemez tapi esmosi…

ingsun malah melihatnya sebagai kecenderungan dinda Yo tertarik dengan sesama jenis :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

wahyuuuu…
ojo ngono a…
isin tho…

huahuahahaha… *muntahdiataskeyboard*

Comment by yoan

wahyuuuu…
ojo ngono a…
isin tho…

bilamana pranala itu memang nyata, maka tak perlu ditampik atau ditolak dinda…

kenyataan dalam berasmara, kadang memang bikin pipi merah merona, dinda… :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

sampeyan pernah nolak juga tho mas? saya pikir cuma ditolakin :mrgreen:

Comment by mas stein

tapi lebih sering patah hati… 😥
perbandingan antara saya menolak dan ditolak berapa yah? soalnya saya jarang menghambur-hamburkan kata buat bilang cinta sih…

Comment by Infinite Justice

lagi nyobain cara baru balesin komen biar bisa langsung to-the-point… menjawab secara langsung pada komentar ybs… tapi koq rasanya agak kurang sreg ya… 😦

sepertinya lebih asik cara balas yang biasanya… 😕

Comment by Infinite Justice

puisi dan sketsanya baguss ^^
sepertinya si otak kanan sudah mulai terlatih untuk dimanfaatkan… ga’ sia2 uji cobanya.. heheh..
sedang berniat menyempurnakan dien ya kang… 🙂

Comment by wanti annurria

puisi dan sketsanya baguss ^^

hatur nuhun, jeng… meski sampai detik inipun saya masih saja merasa bahwa postingan ini asal-asalan saja…

sepertinya si otak kanan sudah mulai terlatih untuk dimanfaatkan… ga’ sia2 uji cobanya.. heheh..

rasanya belum piawai saya menggunakan tangan kiri itu… masih sering nge-lag, dan kadang masih saja kehilangan ritme pukulan… tunggu saja kalau memang sudah berefek, jeng… :mrgreen:

sedang berniat menyempurnakan dien ya kang…

heh heh… jeng wanti tahu ya soal yang satu ini? saya malah baru tahu sekitar setahun belakangan ini, soal nilai ibadah yang masih setengah… jadi ya, bisa dibilang ini niatan… sekaligus pengharapan sepertinya…

Comment by Infinite Justice

Ketika cinta membara di hati….
Sejuta keinginan akan dilakukan….
Hanya untuk si dia tambatan hati….
Yang tengah sangat kurindukan…..

**halaah ini komen apaan seh??** :mrgreen:

Comment by Yari NK

bagus banget, pak… berasa puisi sekaligus pantun cinta… 😉

dan saya juga seolah melihat sisi lain dari pak Yari yang tidak pernah diekspose sebelumnya…

Comment by Infinite Justice

wah wah,, keren keren…

Comment by Pak Dhe Wicak

matur suwun, pak dhe… 😉

Comment by Infinite Justice

Cinta….
sungguh sulit dimengerti
berjalan dinegeri cinta
jalan yang mudah dan sulit
semua diluar batas fikir dan logika
hanya dimengerti oleh jiwa yang merasa..
bangkitlah wahai para pecinta
temukan sebenar benarnya cinta…
jangan tertipu nikmat yang samar

Salam Sayang

Comment by kangBoed

bener, kang…
dimas kadang dibikin bingung dengan cinta… berasa otak ini dibalik-balik dan nalar dicerabut dari tempatnya… maka otak dimas jadi kosong, kang…

dan benar pula, kang, cinta ada yang bersifat nafsu, dan ada pula yang sejati, kang… maka dimas berkenala, membelah dunia dan mempertaruhkan segala bentuk asa dan logika demi menemukan cinta yang sebenar-benarnya, kang…

dimana cinta itu adalah awalan untuk menyatukan dua hati dua fikiran dan dua kehidupan yang berbeda menjadi satu, saling menopang saling mengingatkan, saling mau memahfumi kekurangan masing-masing dan saling menyempurnakannya…

sekiranya itulah cinta yang sebenarnya menurut dimas, kang… maka dimas meminta doa restunya, kang, supaya dimas bisa segera bertemu dengan diajeng, sehingga kami bisa melebur menjadi satu dalam kehidupan yang kami jalani atas ridho-Nya…

*ngomongapaingsuninih…?*

Comment by Infinite Justice

itu sedang solat istikharah ya… 😉 semoga doanya terkabul ya.. btw ilustrasinya keren banget..

Comment by kucingkeren

itu sedang solat istikharah ya…

anuu, jeng… aslinya lagi insomnia akut, plus otak lagi mampet nggak bisa nulis postingan normal… jadinya ya kayaq ini nih… 🙂

semoga doanya terkabul ya..

amiiiiinnnn….

btw ilustrasinya keren banget..

hatur nuhun, jeng… 😉

Comment by Infinite Justice

nanti juga dia ngasih tau namanya kok 🙂 hehe
ya .. tunggu aja, bjuang . sama sholat istikharh trus aja 🙂

Comment by agung agriza

nanti juga dia ngasih tau namanya kok

hmmmmh… iya yah? soalnya kalau dia nggak ngasih tau namanya, bisa binun pas sumpah akad nikah… :mrgreen:

jadi ingat pas saya jadi juru foto, sie sibuk rangkap tukang bersih-bersih kursi di walimahan kakak saya. ibu mertua dari fihak lelaki bilang ke saya;

“nak, hafalkan pula olehmu perjanjian ijab-qabul ini… biar lancar ketika kau menyusul kakakmu nanti”

ya .. tunggu aja, bjuang . sama sholat istikharh trus aja

ah, tentu saudaraku… ingsun selaku pejuang cinta dan keadilan ini belum akan berhenti berjuang, tidak akan patah arang demi mendapatkan yang terbaik bagi ingsun, fiddunyaa wal akhiroh…

Comment by Infinite Justice

jangan terlena dan terbuai jaga kesehatan…dunia ini luas.

Comment by Singal

trok tok tok tok tok…!! (SFX)

anuuu, romo… ingsun koq tidak ngerti maksud romo…
:mrgreen:

Comment by Infinite Justice

kakanda…
tentu saja maksudnya agar kakanda tidak terlalu banyak begadang dan selalu menjaga kesehatan kakanda…
ingatlah selalu pesan bang haji Rhoma Irama… :mrgreen:

dunia itu luas,
tentu saja maksudnya kakanda tidak boleh terpaku pada satu hal saja tetapi harus terbuka pada semua kemungkinan yang bisa terjadi…

*soktau MODE ON*

Comment by yoan

kakanda…
tentu saja maksudnya agar kakanda tidak terlalu banyak begadang dan selalu menjaga kesehatan kakanda…
ingatlah selalu pesan bang haji Rhoma Irama…

tentu, dinda… apapun yang dinda omongkan, kanda hanya bisa mengiyakan. dan kanda juga faham kalaulah itu perkataan Bang Haji; bahwasanya yang asyik-asyik itu haram! :mrgreen:

dunia itu luas,
tentu saja maksudnya kakanda tidak boleh terpaku pada satu hal saja tetapi harus terbuka pada semua kemungkinan yang bisa terjadi…

iyah, dinda… kanda selalu sahaja mencuba untuk terbuka terhadap segala kemungkinan yang terjadi. hidup dan segala kejadiannya taklah dapat ditebak, dan itulah yang membuatnya menarik serta tidak monoton…

Comment by Infinite Justice

wuuiiihhh….
mantaaafff bangggedh tuuh puisinya.
keren,, :toe:

Comment by nurannisaa7

mmh… makasih jeng… :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

kunjungan pertama,
blog yg mantep bgt,
postinganny mantep jg.

salam kenal aja deh
saya link ya..!
ditunggu kunjung baliknya

Comment by insanmuhamadi

heh heh…
belum cukup mantab menurut saya… saya fikir saya pengin melakukan beberapa perubahan… terutama soal widget yang hurufnya all-caps ituh…

Comment by Infinite Justice

saya sampai kini kadang suka tersenyum
kala terlintas wajah calon istri saya kelak
padahal saya belum tahu siapa dia
😀

Comment by achoey

saya sampai kini kadang suka tersenyum
kala terlintas wajah calon istri saya kelak
padahal saya belum tahu siapa dia

aduuh, a’… itu mah saya banget juga 😆 saya tidak bisa membayangkan jelas kira-kira bakal seperti apa wajahnya… saya hanya bisa membayangkan mengenai sifat-sifatnya saja…

Comment by Infinite Justice

Semoga ^_^

Blognya cantik… aku suka themnya… begitu asri 😉

Comment by Itmam

ewww… ya, semoga kita sama-sama bisa meraih yang kita impikan…

asri? hitam-putih begini? 😕

Comment by Infinite Justice

Blognya cantik…

Bwaahahah 😀
Untuk pertama kalinya Batman dibilang cantik..
hihii ;))

*nutup mulut, katanya gak baik cewek ngakak*
tapi …
hahahaa 😀

Comment by Muzda

Bwaahahah
Untuk pertama kalinya Batman dibilang cantik..
hihii

bishounen… saya kira saya masih bisa memahami soal yang satu ini… tapi darimana hitam dan putih terlihat asri? 😕

Comment by Infinite Justice

Ah, itu kan cuma masalah komposisi warna.
Hitam saja memang bisa terlihat gelap dan kelam.
Putih saja mungkin kesannya suci tak tersentuh atau silau menyakitkan mata.

Tapi bila semua tertata pas dan eye-catching, aku rasa asri bisa dijadikan kata yang tepat 🙂

*diem tho, yang nilai yang mandang, bukan yang bikin (atau yang milih theme)*

Comment by Muzda

baiklah, jeng… ingsun tunduk, ingsun takluk. maka ingsun hanya bisa menyepakati apapun kata jeng muzda, meski dalam hati terkecil ingsun, dalam sudut lubuk hati yang paling dalam, ingsun tetap tidak mengerti bagaimana hitam dan putih terlihat asri…

Comment by Infinite Justice

hm… dah sempurna klo nemu pendampingnya ya?
hmm… moga akuww mendekati sempurna klo gitu.. soalnya dah dapet 🙂

Comment by ceznez

tar tar… ini yang nulis CEZ atau NEZ nih? 😕

Comment by Infinite Justice

“Tuhan memberikan kekurangan dan kelebihan, lalu menyatukannya dengan pasangannya agar saling melengkapi kekurangan itu untuk bisa jadi sempurna…”

mudah-mudahan kekurangan saya dilengkapi ma kelebihan dia!hhee,,,

saya suka ilustrasi wajahnya mas!

Comment by Irfan

“Tuhan memberikan kekurangan dan kelebihan, lalu menyatukannya dengan pasangannya agar saling melengkapi kekurangan itu untuk bisa jadi sempurna…”

mudah-mudahan kekurangan saya dilengkapi ma kelebihan dia!hhee,,,

heh heh heh… saya juga berfikiran seperti itu koq… berarti mas Irfan juga kudu siap ‘menyempurnakan’ kekurangan si dia dong… :mrgreen:

saya suka ilustrasi wajahnya mas!

hatur nuhun, kang… 😉

Comment by Infinite Justice

memeng benar kesempurnaan seorang lelaki adalah tatkala dia menemukan pendamping hidupnya dan akan terasa makin sempurna tatkala mereka melahirkans eorang anak hhmm indah dunia ini

Comment by omiyan

ah, ya… saya mengerti…
jadi kehidupan pak omiyan sudah berasa sempurna ya… semoga saya bisa menyusul pak… :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

Lam kenal.. Blog sederhana tapi banyak makna..

Comment by Veny Ariandasari

lam kenal juga, jeng… 😉

Comment by Infinite Justice

Semoga mendapatkan yang terbaik nggih… ^_^

Comment by Nisa

Semoga mendapatkan yang terbaik nggih… ^_^

amiiinn… makasih do’anya jeng… 🙂

Comment by Infinite Justice

OMG..
bahkan saya lupa, dimana saya meletakkan kaset2 lagu seperti itu?
aduh..
*harus nyari sekarang juga*

Comment by Rossa

kaset? saya kira ini sudah zaman CD jeng… :mrgreen: di internet juga ada koq jeng lagu-lagu tersebut… sementara di toko CD juga masih tersedia… cuman yang Wahdana-nya Ust. Jefri ini hanya ada di album Sholawat yang Repackage, bukan yang pertama…

Comment by Infinite Justice

gyaaaaa….
dirimu ternyata bukan hanya jago menulis
tapi juga jago menggambar!
gambarmu mantaff!!!

Comment by macangadungan

gyaaaaa….
dirimu ternyata bukan hanya jago menulis
tapi juga jago menggambar!
gambarmu mantaff!!!

jeng maria juga pinter bikin gambar koq… makanya saya berasa menemukan temen sehobi… :mrgreen: saya akan menjadi pengunjung rutin blog-nya jeng maria deh… dan saya dukung itu TA-nya yang saya fikir bakal bisa dijilid menjadi satu tankoubon komik… 😆

Comment by Infinite Justice

halah…
tp soal skill menulis ya aku jauh lah di bawah kmu ;))

Comment by macangadungan

halah…
tp soal skill menulis ya aku jauh lah di bawah kmu

anuu, jeng… soal tulis-menulis marilah kita kesampingkan. karena pada kenyataannya, urusan komik berbeda dengan tulis-menulis sok puitis. karena saya paling payah untuk urusan konsistensi dalam menggambar komik… ada saja yang berubah-ubah, dan saya paling susah kalau sudah terbentur yang namanya ukuran panel komik. makanya, saya salut sama jeng maria, terutama soal komik yang terakhir itu tuh…

Comment by Infinite Justice

cie…cie… sampaikan puisi ini pada calon pendampingmu,dan buatlah dia nyaman bersamamu, heuheuheu..

lah itu gambarnya mirip aku
*langsung ditimpuk bakiak*

Comment by phiy

cie…cie… sampaikan puisi ini pada calon pendampingmu,dan buatlah dia nyaman bersamamu, heuheuheu..

taelah… ini kan sudah saya sampaikan, jeng? soal dia bakal membaca atau tidak, itu sudah lain perkara deh… 😉 tapi moga-moga aja dia baca ya… lalu menyebutkan namanya di komen postingan ini :mrgreen:

lah itu gambarnya mirip aku
*langsung ditimpuk bakiak*

ah.. maaf, jeng… kurang kacamatanya yah? 😆

Comment by Infinite Justice

malem… mampir lagi.. 😉

Comment by Itmam

malem, kang… silakeun mampir lagi… 😉

Comment by Infinite Justice

salam kenal…

Comment by humaini

salam kenal balik pula… 🙂

Comment by Infinite Justice

keren mas puisinya dan sketsnya…susah tidur malah bisa bikin puisi ya…? 🙂

mungkinkah sketsa itu bakal mirip sama calon istri? mungkin lho…

Comment by geRrilyawan

keren mas puisinya dan sketsnya…susah tidur malah bisa bikin puisi ya…?

insomnia saya ini… akan tetapi saya memposting tulisan ini dengan merasakan keganjilan… sesuatu yang belum sempurna, entah dimanakah letak salah dan kekurangannya…

mungkinkah sketsa itu bakal mirip sama calon istri? mungkin lho…

hah hah hah… saya kadang berfikir demikian, meski dalam alam imajinasi saya, raut wajahnya sedikit berbeda…

Comment by Infinite Justice

ceileee……. yang lagi kasmaran….

Comment by buJaNG

ingsun kasmaran akan kesempurnaan… dan ingsun kasmaran akan sesuatu yang samar semburat… maka ingsun kasmaran akan sosok yang bakal jadi pendamping ingsun, yang bakal ingsun taruh di depan, di samping, dan di belakang ingsun… itulah posisi seorang istri… dia di depan ingsun ketika ingsun percayai untuk mengurus keluarga dan anak, dia di samping ingsun ketika ingsun membutuhkah sandaran dan teman meniti langkah kehidupan, dan dia di belakang ingsun ketika bahaya menghadang…

Comment by Infinite Justice

Ehm… kayaknya gambarnya mirip seseorang yang sering saya lihat deh… :mrgreen: ..

Comment by Fariskhi

haits? selera kita sama? bisa jadi saingan kita ini… :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

postingan yang inspiring
edukatif, dan mencerahkan…
salam kenal 🙂

Comment by mikekono

postingan yang inspiring
edukatif, dan mencerahkan…

thanks, pak… meski saya bingung, bahagian yang manakah yang inspiring dan mencerahkan, terlebih bahagian yang edukatif itu…

*bingungbagaimanakasmaranbisajadiedukatif*

Comment by Infinite Justice

aduh tulisannya indah sekali
andai saja ada seorang bidadari yang mendengarnya….
ternyata sang malaikat hitam pandai sekali menguntai kat-kata.
salam kenal ya, saya sering lihat di blognya DM

EM

Comment by Ikkyu_san

aduh tulisannya indah sekali
andai saja ada seorang bidadari yang mendengarnya…

ah? semoga, bu… semoga…

ternyata sang malaikat hitam pandai sekali menguntai kat-kata.

kuro-tenshi? ah hah hah… sepertinya itu nickname yang menarik… 😉

salam kenal ya, saya sering lihat di blognya DM

annuu, bu… saya belum pernah sekalipun ke blognya DM, jadi sepertinya bu EM salah orang… tadi sempat bingung, lalu bertanya ke jeng muzda. jadi baru sekali tadi saya ke blognya DM… dan terpana di sana…

Comment by Infinite Justice

Brader, aku mampir lagi…
Mana puisinya yang baru??? Ditunggu…

Comment by wahyuapriani

ah, silakan datang, jeng…
ini sedang saya persiapkan, koq… mohon sabar sebentar yah… 😉

Comment by Infinite Justice

sasalam…….
sukses selalu….

htt://www.otomatisbisnis.blogspot.com

Comment by humaini

sasalam juga…
GBU too…

https://godwearingblack.wordpress.com

Comment by Infinite Justice

shini gami kan? Malaikat maut… makanya saya bilang malaikat hitam hehhehe.

oooh bukan di DM berarti, tapi saya sering liat avatarnya dimana ya?

EM

Comment by Ikkyu_san

shini gami kan? Malaikat maut… makanya saya bilang malaikat hitam hehhehe

ah, iyah. maaf, bu. saya sedikit selip soal konteks ‘dewa’ dan ‘malaikat’ dalam bahasa indonesia… soalnya saya cenderung menyebut ‘dewa kematian’ ketimbang ‘malaikat maut’

oooh bukan di DM berarti, tapi saya sering liat avatarnya dimana ya?

jangan-jangan seringnya liat di blognya jeng muzda?

Comment by Infinite Justice

calonnya sudah menyebutkan namanya belum?

Comment by reallylife

haiyah… belum tuh mas… masih malu-malu mungkin dia… :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

biasanya kalau merasa deja vu, alam bawah sadar kita yang meng-construct image yg kita rasa “kok familiar yah” *just another thought*

Comment by 1nd1r4

hmmh… memang masuk akal sih jeng asumsi seperti itu. tapi asli deh, kayaqnya saya memang pernah melihat wajah itu :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

ah… baru sekali kesini dan dengan pasti saya suka! u’re so cool with all ur writings and drawings!

Comment by natazya

ah, hatur nuhun jeng naz… sungguh itu adalah kalimah yang menyejukkan liang telinga saya… soo encouraging me…

Comment by Infinite Justice

setelah nulis ini jadi ngantuk gak?! *berpikir obatnya insomnia adalah blogging* :mrgreen:

Comment by deeedeee

mmmh… seingat saya waktu itu saya masih bertahan beberapa jam sebelum akhirnya tersungkur di peraduan… dan bangun kesiangan :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

ehmmmm kira2 capa yahhhhh…. bayangan itu menuju ke siapa???

Comment by ria manies

nnah… itulah, jeng… saya sendiri masih belum tahu… :mrgreen:

Comment by Infinite Justice

nice post…
salam ukhuwah
adri ulil abshor annabiry

Comment by ulil abshor annabiry

friend kug ndak da fota aslinya ya..,
buat sketsa wajahnya..????

Comment by ahmada

kawan yang berbahagia.. ada yang tau arti lirik lagu wahdana? mohon di share artinya ya.. terimaksih..

Comment by cut

sketsanya cantik:)

Comment by miss nea

izin copas ya mas…

Comment by Yuhanis Fadhlullah




Leave a comment